Gnostik: Apa itu Gnostik?

Gnostic "what"
Daftar Isi:


Gnostik berasal dari kata Yunani “gnosis” berarti  “pengetahuan ” yang dimaksudkan disini ialah “hikmat tinggi” yang rahasia dan tersembunyi tentang asal dan tujuan hidup manusia. sebuah aliran (agama) yang meyakini gnosis (pengetahuan) sebagai satu-satunya jalan keselamatan. Untuk memahami ketuhanan, kaum gnostik mempelajarinya sendiri tanpa bantuan atau perantara rabbi, pendeta, uskup, imam atau pemimpin agama yang lain artinya menurut penngalaman sendiri dalam bergnosis. Para pemimpin agama menganggap gnostik sebagai aliran sesat (heresy).

Gnosticism merujuk pada bermacam-macam gerakan keagamaan yang beraliran sinkretisme pada zaman dahulu kala. Gerakan ini mencampurkan pelbagai ajaran agama, yang biasanya pada intinya mengajarkan bahwa manusia pada dasarnya adalah jiwa yang terperangkap di dalam alam semesta yang diciptakan oleh Tuhan yang tidak sempurna. Secara umum dapat dikatakan Gnostisisme adalah agama dualistik, yang dipengaruhi dan mempengaruhi filosofi Yunani, Yudaisme, dan Kekristenan. Dalam paham dualistis berkembang ajaran Gnostisisme, Manichisme, Cathar, Albigens, Bogomil, dan Priscilianisme. Dalam tulisan ini penulis akan memfokuskan pada masalah Gnostisisme.
Dalam buku  Menguak Injil-Injil Rahasia hal 34, Deshi Ramadhani, SJ seorang dosen tafsir Kitab Suci di STF Driyarkara, Jakarta berpendapat bahwa :
‘Gnostisme percaya bahwa sekelompok orang tertentu menerima pengetahuan yang pasti, mutlak, personal, dan menjamin keselamatan. Maka konsep pengetahuan atau gnosis ini membedakan diri dari pengetahuan yang terbuka bagi semua orang (eksoteris), karena menurut Gnostisisme pengetahuan atau gnosis itu hanya dibuka atau tersedia bagi kalangan terbatas, ‘orang dalam’ sendiri (esoteris).

Dalam Selilit Sang Nabi Bisik-Bisik Tentang Aliran Sesat, hal 36-37. Eddy Kristiyanto, OFM seorang Biarawan Imam Fransiscan dan dosen STF Driyarkara, Jakarta mengaskan kembali makna gnosis, yaitu :
‘…. Bahwa gnosistisme merupakan suatu sistem kepercayaan dalam mana keselamatan bergantung sepenuhnya pada pengetahuan dan pencerahan khusus tentang Allah yang membebaskan orang dari ketidaktahuan serta kejahatan, yang merupakan kodrat ciptaan.”

Dan dalam Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid I (A-L), hlm. 343-345, Yayasan Komunikasi Bina Kasih/ OMF cetakan ke-8 tahun 2004 menerangkan lebih lanjut :
Dasar pikiran Gnostik adalah pengetahuan yaitu memiliki rahasia-rahasia yang akhirnya dapat menjamin kesatuan jiwa dengan Tuhan. Jadi tujuan pengetahuan adalah keselamatan, meliputi penyucian dan kekekalan, dan dibuat dalam kerangka yang bertalian dengan konsepsi filsafat, mitologi, atau astrologi yang kontemporer; unsur-unsur yang berbeda itu berlaku dalam sistem-sistem yang berbeda. 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama