Gnostik: Ajaran Gnostik

Illustrated
Daftar Isi:
Unsur dasariah Gnotisisme adalah dualisme (kerajaan terang yang berasal dari Allah, yang melawan kerajaan gelap yang berasal dari materi). Muatan pemikiran gnostis adalah :
1.    Dunia fisis dan material bagaikan penjara dan neraka yang bersifat hanya menyesengsarakan manusia. Itulah sebabnya dunia tersebut mestinya disingkirkan dan dijauhkan dari pergumulan hidup yang sejati jika manusia hendak mencapai ‘gnostik’ sesungguhnya. Dunia material adalah produk dari kekuatan-kekuatan jahat dan jiwa adalah percikan-percikan ilahi yang kemudian terpenjara dalam dunia material.
2.    Gagasan tentang dosa, yakni pelanggaran entah sengaja atau tidak sengaja terhadap kesepakatan dan perjanjian antara ‘Yang Baik-Benar dengan manusia’ dipungut dari pengertian dan paham Yahudi-Kristen tentang dosa.
3.    Satu-satunya jalan keluar dari keadaan aktual duniawi, yang sama sekali tidak ideal bagi manusia adalah gnosis.
4.    Mempraktikkan ritus magis seperti upacara-upacara khusus ‘keagamaan gnosis’, jimat, gugon tuhon menjadi pengganti tatanan, jampi-jampi (kata-kata yang penuh kuasa yang membantu orang untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi dalam alam roh) dan nilai-nilai moral

Jalan pembebasan yang ditawarkan oleh gnostisisme adalah memberikan gambaran tentang adanya daya-daya roh (yang ingin melawan materi yang memenjarakan jiwa) yang semuanya membentuk satu kesatuan kepenuhan (pleroma). Kristus adalah salah satu dari sekian banyak yang membentuk pleroma tersebut. Yang menduduki tingkat paling rendah dalam pleroma tersebut tidak lain adalah Demiurgos, Allah Perjanjian Lama yang menciptakan dunia materi yang penuh cacat. Maka tidak mengherankan bahwa tokoh-tokoh yang berani melawan Pencipta yang jahat itu justru dipandang sebagai pahlawan.
Di hadapan materi, yang pada hakikatnya jahat, orang perlu memegang teguh ritus dan magi. Diajarkannya, keselamatan adalah terbebaskannya unsur-unsur rohani dari materi yang jahat. Pada sisi lain Gnosis menyangkal inkarnasi (mengingat materi itu selalu bersifat jahat), kematian Yesus (sebab keselamatan diperoleh melalui keutamaan gnostis, bukan melalui kurban Kristus), kebangkitan (tidak dapat ditolerir gagasan tentang jiwa yang bertubuh sebab tubuh adalah sel tahan yang menyengsarakan), panggilan universal (gnostis itu terbatas hanya pada orang-orang yang memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam), dan etika. Perjanjian Baru mengumpulkan beberapa jejak konflik antara gnosis dan Kristianitas (1 Kor, Ef, Kol, 1 Tim dan 1 Yoh)
Tradisi gnostik Yahudi bahkan meng-agung-agungkan ular yang berani melawan Allah Pencipta. Aliran ini disebut Ophites. Kedatangan Yesus adalah sebagai Pembebas jiwa dari kurungan dunia materi (tubuh). Dalam hal ini Yesus tidak datang sebagai Allah yang menjelma menjadi manusia, tetapi Ia datang sebagai manifestasi roh. Dapat kita lihat pada Injil Filipus (dari dokumen Nag Hammadi) :

Allah adalah seorang pemakan manusia. Karena alasan inilah manusia dikurbankan kepada-Nya. Sebelum manusia dijadikan kurban, hewan-hewanlah yang dikurbankan, karena mereka yang menerima kurban itu bukanlah dewa-dewi.[1]

Baca selanjutnya:  Gnostik: Tokoh-tokoh Gnostik


[1] Deshi Ramadhani, SJ. Menguak Injil-Injil Rahasia. (Jogjakarta: Kanisius, 2007), 38

1 Komentar

  1. Gnostik membuat penganutnya melakukan praktek meditasi kalau dalam sejarah gereja askese atau pengasingan diri. Thank bro....

    BalasHapus

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama