Illustrated Church and Goverment (via cronicle.com) |
Umumnya, kepemimpinan dan manajemen berkaitan erat, tetapi keduanya berbeda. Ada saatnya keduanya bertentangan karena manajemen dan kepemimpinan dapat menghasilkan sesuatu yang bertolak-belakang. Manajemen berusaha mempertahankan kondisi yang ada dan menolak pengaruh-pengaruh yang akan mengubah sebuah organisasi; pemepimpinan berusaha melakukan perubahan dan menolak status quo (keadaan statis), terutama apabila mempertahankan kondisi yang ada menyiratkan akan terjadinya disfungsi jangka panjang atau bahkan kematian organisasi.
Darimana Anda tahu bahwa seseorang adalah pemimpin?
Pemimpin yang efektif menunjukkan inisiatif, memiliki visi dan disiplin diri, yang semuanya merupakan ciri-ciri khas yang penting untuk dimiliki.
Bagaimana Anda mengukur kemampuan seseorang dalam Memimpin?
Salah satu cara terbaik untuk mengukur bakat kepemimpinan seorang mungkin mengejutkan Anda. Beberapa orang yang mempunyai bakat kepemimpinan yang biasa-biasa saja dapat merekayasa cara mereka untuk mencapai kedudukan-kedudukan penting. Kepiawaian dalam berstrategi, jaringan kerja yang mantap, kesenioran, dan adakalanya bahkan faktor keberuntungan, menolong orang mendapatkan peran-peran penting di mana kepemimpinan dibutuhkan, tetapi mungkin tidak mencerminkan bakat mereka.
Sebuah tolok ukur yang lebih efektif untuk kemampuan pemimpin adalah menganalisis siapa yang mengumpulkan para pengikut. Kecakapan orang alam sebuah tim tidak dilihat dari jumlah orang, tetapi sering lebih merupakan suatu pencerminan kemampuan seseorang dalam memimpin. Apabila para pemimpin yang cerdas, berbakat, dan bahkan kuat mengumpulkan para pengikut, kemungkinan besar Anda mempunya seorang pemimpin yang akan memegang kedudukan puncak.
Apa saja Harapan yang tak Diucapkan Orang Tentang Pemimpin?
- Orang Tua – keamanan dan pengharapan: para pemimpin sering memenuhi hasrat-hasrat emosional di dalam lingkungan organisasi dengan cara yang sama seperti orang tua mengayomi keluarga.
- Polisi – keamanan dan stabilitas: menaati peraturan, mengikuti prosedur standar operasional, dan menciptakan sebuah komunitas yang damai tidak mudah, tetapi sering ini perlu diupayakan oleh pemimpin.
- Hakim – keadilan dan otoritas: seorang pemimpin yang tidak dapat mengambil keputusan atau yang tidak bersedia bersikap tegas akan kehilangan respek dan mengurangi makna kepemimpinannya.
- Penasihat – mendengarkan dan berhikmat: pepmimpin yang efektif kadang-kadang harus menjadi penasihat, karena bekerja denagn orang-orang berarti lebih daripada sekadar menggunakan bakat-bakat.
- Teman – menerima dan mendukung: para pemimpin yang efektif jarang menjadi sahabat terbaik dari orang-orang yang dimpinnya, namun mereka harus mereka harus mengenakan topi teman pada saat -saat yang strategis.
- Pelatih – Motivasi dan Pelatihan: seorang pemimpin yang selalu memberikan pelatihan jarang menciptakan sebuah tim yang dapat berpikir dan berfungsi secara mandiri.
- Gembala Sidang – bimbingan moral dan inspirasi. Pemimpin bertanggung jawab dalam pembinaan manusia. Menolong seseorang untuk bertumbuh termasuk memberikan masukan yang bersifat moral dan rohani.
Sebuah Defenisi Tentang Kerohanian
Satu cara untuk mencermati kerohanian adalah dengan memilahnya menjadi empat tingkat pengakuan yang mendasar. Siapapun yang mengklaim dirinya rohani, sebenarnya berada pada salah satu tingkat berikut.
#Tingkat 1: Ada alam rohani yang lebih tinggi dari alam jasmani
#Tingkat 2: Setiap amnusia mempunyai dimensi rohani yang berpusat di dalam jiwa
#Tingkat 3: Ada sesuatu yang ilahi yang berhubungan dengan kita secara rohani
#Tingkat 4: Kita menentukan siapakah Tuhan itu dan bagaimana Tuhan itu ingin berhubungan dengan kita.
Apa Karakter Dominan Dari Orang Yang Rohani
Galatia 5:24-25, Orang rohani aialah orang yang tidak lagi berfokus pada diri sendiri, atau suatu sikap yang melawan Tuhan. Tetapi orang rohani harus mengucapkan selamat tinggal kepada segala sesuatu yang memiliki ciri bahwa ia berorientasi pada diri sendiri. Selain mematikan manusia lama, kita juga harus menyesuaikan diri dengan pimpinan Roh Kudus.
Perbedaan besar antara rohani yang autentik dan mereka yang ingin menjadi orang lain adalah, yang pertama mengikuti pimpinan Roh masuk ke padang gurun dan kedalam situasi-situasi yang seara potensial berbahaya. Orang yang penakut akan mundur, merasa lebih baik menghindari padang guurn, merancang jalan mereka sendiri.
Orang-orang orhani menyadari bahwa kita adalah manusia yang memiliki roh didalam tubuh jasmani. Kita tiadak dirancang untuk berpikir atau hidup secara mutlak dalam dimensi fisik.
Apa bedanya Pemimpin Rohani dan Pemimpin Agama yang Fanatik?
Para pemimpin rohani bersandar pada Allah, memimpin untuk melayani, mengambil risiko oleh karena imannya, bukan karena egonya, dan mendengarkan suara Roh Kudur berkenaan dewan waktu, keputusan, maupun hubungan.
Kecenderungan manusiawi membuat kepemimpinan rohani malah menjadi lebih sulit memimpin pada dasarnya adalah orang yang suka menggunakan wewenang. Jelas, Anda tidak dapat berpengaruh apabila Anda tidak berkuasa..
Ketika kita ketergantungan pada Roh Allah menurut kita untuk diam, untuk tampak tidak cakap, atau untuk membuarkan ketidakadilan terjadi terlampau batas yang dapat kita tanggung.
akhirnya yang diharapkan orang adalah pemimpin rohani!
Oleh karena konflik-konflik yang melekat antara kepemimpinan dan menjadi rohani seara autentik, maka hanya ada sedikit pemimpin rohani yang sejati. Walaupun kebutuhan akan pemimpin yang mempunyai motivasi dan diperlengkapi secara rohani cukup mencesak, penyebab-penyebab perselisihan banyak jumlahnya. Godaan-godaan untuk menjadi pemimpin yang kuat dan proses memimpin sering bertolak belakang dengan apa yang membuat seseorang menjadi rohani.
Gabungan Antara Kepemimpinan dengan Kerohanian
Dapatkah Seorang Pemimpin Menjadi Kuat dan Sekaligus Rohani?
Seorang yang tidak dapat menguasai dirinya tidak selayaknya diberi kepercayaan untuk memimpin anak buah. Tetapi paradoks dari kerohanian yang alkitabiah adalah bahwa penguasaan diri kerohanian yang alkitabiah adalah abhwa penguasaan diri tidak muncul dengan sendriinya. Sebaliknya, ini merupakan hasil langsung dari pemimpin yang menyerahkan hidupnya kepada pimpinan dan kuasa Roh Allah. Dengan kata lain, isitilah disiplin diri tidak cocok diterapkan pada kehidupan rohani. Pemimpin berusaha dengan kekuatan atau kuasa. Kata bahasa Yunani untuk kuasa "dumais" merupakan cikal-bakal dari kata-kata ‘dinamit’ dan ‘dinamis’. Perbedaan besar antara kepemimpinan manusia dan kepemipinan rohani adalah keduanya meruapkaan sumber dan sifat dari kekuasaan. Oleh karna sumbernya, kuasa yang dibangun manusia itu terbatas sifatnya, dan akibatna, kuasa itu hanya mengandalkan kekuatan, manipulasi, kecakapan manusia, kedudukan, ulang, dan etika kerja.
Apakah satu Masalah Terbesar di Kalangan Para Pemimpin yang Ingin Menjadi Rohani?
Pemimpin yang ingin menjadi pemimpin rohani harus waspada untuk tidak mengandalkan kekuasaan maupun kemampuannya sendiri, tetapi bersandar pada Allah. Adalah wajar kalau kita tergoda untuk mengabil keputusan sendiri. Situasi yang paling membingungkan -terutama pata pengikut dan anak buah – adalah ketika kita dengan tulus ingin melakukan sesuatu bagi Allah, namun denga cara-cara dan sarana-sarana kita sendiri. Orang-orang yang bermaksud baik dan gagal memahami bahwa bagaimana cara kita mencapai sesuatu sama pentingnya seperti apa yang kita capai.
Mengapa Musuh Menyerang Para Pemimpin Rohani Dengan Kegagalan dan Patah Semangat?
Para pemimpin rohani harus sadar bahwa mereka adalah target dari musuh-musuh pencipta kita. Ketika mereka melanggar batas komitmen, para pemimpin rohani sedang memasuki jarak tembak senjata lawan. Orang-orang rohani sering tidak mengenali suber dari tantangan-tantangan yang mereka hadapi, entah bersifat organisasional, relasional, atau bahwakn spritual. Namun mereka tidak boleh menyepelekan yang terakhir. Seperti godaan ketamakan, seksualitas, amarah, dendang, atau yang lainnya.
Bagaimana Yesus Mengembangkan Sikap Sebagai Pemipin yang Melayani!
Jika Yesus adalah tokoh-tokoh panutan paling tepat dalam hal kepemimpinan rohani, kita dapat belajar banyak dari ayat-ayat yang mengambarkan sikap Yesus seperti:
- Mengajar murid-muridNya
- Mempraktikkan pa ayang dikhotbahkanNya
- Merendahkan diri
- Mengorbankan nayawanya
- Konsisten dalam praktek
- Memiliki kuasa
- Melepaskan hakNya untuk dihormati
- Tidak merisaukan peringkat, pujian atau kedudukan dalam masyarakat
- Melepaskan hakNya untuk menang
- Tidak bersaing
Semakin kita memahami bahwa kekuasaan kita sebagai pemimpin rohani berasal dari Allah, semakin amarah kita, dan ini akan membuat kita mampu menjalankan peran sebagai pemimpi. Sebaliknya, semakin kita merasa kurang aman denagn kedukan kita, panggilan kita, dan tujuan hidup kita, maka semakin kecil kemungkinannya bagi kita untuk merendahkan hati dalam menjalankan tugas sebagai pemimpim. Ketika seorang pemimpin mereka kurang aman dalam hal kedudukan, kekuasaan, dan harga diri, pelayannya akan terbatas.
Apa Kaitan Kasih Dengan Kepemimpinan Semacam Itu?
Bentuk kasih yang terbaik ialah tangguh dan tekun. Kasih tidak meyukasi alasan-alasan cengeng atau perilaku yang merusak diri. Kasih mencari apa yang terbaik bagi orang lain. Mengusahakan kesejahteraan orang lian merupakan peran utama dari seorang pemimpin. Kepemimpinan yang berpusat pada diri sendiri adalah kepura-puraan, penyalahgunaan atau penyelewengan sumber daya organisasi. Kepemipinan rohani adalah pelayanan.
Kehidupan Rohani Seorang Pemimpin Rohani
Bagaimana seharusnya Persepsi Diri Seorang Pemimpin Rohani Itu?
Pemimpin yang dewasa secara rohani akan menunjukkan kepemimpinan yang melayani. Kepemimpinan semacam ini bercikal bakal dari kerendahan hati yang selaras dengan penciptanya maupun tujuannya diantara ciptaan lain. Kebanyakan diantara kita yang berkecimpung dalam orghaisasi pelayanan biasanya menggambarkan kepemimpinan kita sebagai cara untuk melayani orang lain. Pemimpin rohani melihat dirinya sendiri terutama sebagai pelayan, bukan pemimpin. Peran pemimpin hanya sebuah alat yang sudah dipercayakan Allah kepada kita untuk digunakan sebagai sarana untuk melayani orang lain. Dalam rancangan Allah setiap orang mengenakan seragam yang sama, karena setiap orang mempunyai keduudka yang sama – pelayan.
Bagaimana Seharusnya Seorang Pemipin Rohani Mengatasi Egonya?
Seorang pemimpin rohani harus memiliki pemahaman yang kuat mengenai jati dirinya agar dapat memimpin dengan baik. Dan menemukan nilai serta jati diri itu di dalam Allah melalui Kristus merupakan cara terbaik untuk mengindari motivasi-motivasi manusia. Pemipin rohani memilih Allah sebagai atasan. Pemimpin rohani harus menghindari ego dan menaikkan kerendahan hati.
Apa Peran Doa Dalam Kehidupan Seorang Pemimpin Rohani?
- Pemipin rohani mendoakan anggota-anggota timnya. Ia mengangkat mereka kepada Allah dan menaruh mereka ke dalam pemeliharaanNya.
- Kedua, pemimpin rohani berdoa untuk dirinya sendir agar menjadi pemipin yang bersedia dan penyelia yang baik bagi tim maupun organisasinya.
- Pemimpin rohani berdoa bagi penguna kahir, yaitu para pelanggan dan para penyokong organisasi
- Pemimpin memikul beban emosional bagi organisasinya. Mereka melihat gambaran yang besar dengan lebih baik daripada siapa pun.
- Pemimpin cenderung mengandalkan diri sendiri berorientasi pada tindakan
- Pemipin cenderung banyak dituntut dalam hal waktu sekalipun seorang pemipin dapat medelegasikan segala sesuatu dengan baik
- Pemimpin memiliki tantangan yang Unik untuk Mengembangkan Tanggung Jawab yang memadai dan efektif
- Tak seoran gpun mengetahui gambaran keseluruhan sebaik pemimpin
- Tak ada oran gyang merasakan beban-beban lebih daripada pemipin
- Tak seorangpun memiliki tanggung jawab yang lebih besar selain daripada pemimpin
Mengapa Begitu Banyak Pemimpin Rohani yang Bergumul Melawan Godaan Seksual?
- Pemimpin memilki libido yang kuat
- Pemimpin mengalami stres yang cukup berarti
- Pemimpin sering diberi aura energi seksual yang romantis oleh pengikutnya
- Kuasa kepemimpinan yang menimbulkna efek kecanduan dapat menyebabkan mereka memamerkan pengaruhnya atas orang lain
- Perbaiki pagar /batas-batas Anda
- Ciptakan hubungan pertanggungjawaban denga orang-orang yang diizinkan untuk menegus Anda
- Akui Kerentanan Anda
Taktik paling kritis agar tidak terjatuh seara moral adalah peka terhadap tanda-tanda bahanya yang mengambarkan kondisi rohani Anda.
Seberapa Banyak Waktu Pribadi Bersama Allah Harus Dimasukan Dlaam Jadwal Pemimpin Rohani?
Kita perlu mengingat bahwa kiasan-kiasan pertanian yang digunakan dalam Alkitab tentunya tidak hanya dikenal pada zaman itu ketika ajaran itu diberikan. Satu cara untuk menilai kondiis rohani adalah dnegan melihat waktu yang Anda gunakan untuk sendirian bersama Allah dalam satu atau dua minggu terakhir. Apapun bentuknya, Allah akan menerima wkatu yang Anda berikan kepadaNya, waktu tentang, gaduh, atau lain-lain.
God Bless You...
Anda dapat mengunduh artikel ini dalam bentuk Makalah [Sprituality and Leadership.docx: 39KB]
- diadaptasi dari buku "Spritiality and Leadership: Kerohanian dan Kepemimpinan", Alan. E. Nelson