Persekutuan Freemasonry, Eastern Star, dan organisasi sejenis lainnya sekilas tampak tidak berbahaya. Banyak dari mereka muncul untuk mempromosikan kepercayaan kepada Allah. Namun, setelah diamati lebih seksama, kami menemukan bahwa satu-satunya persyaratan bagi mereka bukanlah dengan beriman-percaya kepada Allah Tritunggal yang benar dan hidup. Mereka cukup mempercayai “Keberadaan yang Mahatinggi”, termasuk “allah” yang disembah oleh umat Muslim, Hindu dan agama lainnya. Keyakinan yang tidak Alkitabiah dan anti-Kristen dari organisasi ini sebagian tersembunyi dengan baik di balik tampilan luarnya, yang semestinya sesuai dengan iman Kristen.
Proses bergabung dengan aliran ini memaksa seseorang mengabaikan Yesus Kristus sebagai Allah dan Juru Selamat. Menurut Freemasonry, seseorang bisa diselamatkan dan masuk surga melalui perbuatan baiknya dan pengembangan kepribadiannya sendiri.
Sinkritisme
Dalam pandangan para Mason, Alkitab hanyalah salah satu dari beberapa "jenis Hukum Agama,” yang kesemuanya dianggap sama pentingnya dalam aliran Freemasonry. Alkitab hanyalah sebuah buku yang penting, terutama bagi anggota mereka yang mengaku sebagai orang Kristen, seperti halnya Al-Qur’an bagi orang Muslim. Alkitab tidak dianggap sebagai satu-satunya Firman Allah, juga tidak dianggap sebagai satu-satunya pewahyuan dari Allah mengenai diri-Nya sendiri kepada umat manusia. Alkitab hanya dianggap sebagai salah satu kitab suci agama. Alkitab dianggap sebagai panduan yang baik bagi moralitas. Alkitab digunakan terutama sebagai simbol bagi kehendak Allah, yang juga dapat diketahui melalui kitab suci agama lain, seperti Al-Qur’an ataupun Weda.
Ini berarti bahwa pandangan Masons melawan kebenaran iman Kristen dan umat Kristus tidak mengimani apa yang diimani oleh penganut agama lain.
Rasul Petrus menghubungkan pesan-pesan para nabi dalam PL dengan pesan-pesannya sendiri dan rasul-rasul lainnya dalam PB di 2 Petrus 3:2: "Supaya kamu mengingat akan perkataan yang dahulu telah diucapkan oleh nabi-nabi kudus dan mengingat akan perintah Tuhan dan Juruselamat yang telah disampaikan oleh rasul-rasulmu kepadamu". Alkitab menjaga kesatuan oknum Kristus sebagai pembuktian kebenaran yang menyatakan Dia kepada dunia. Kebenaran hakiki ini tidak ada di dalam Alquran, Weda dan kitab-kitab lain.
Perancang Agung Alam Semesta
Semua anggota harus percaya pada allah. Mereka menganggap meski agamanya berbeda (Kristen, Yahudi, Islam, dll), tetapi mereka menyembah Allah yang sama, hanya penyebutan namanya saja yang berbeda. Freemasonry mengajak orang dari semua agama untuk percaya bahwa, bahkan jika mereka menggunakan nama yang berbeda-beda untuk merujuk pada ‘Tuhan’ (mereka menyebut nama Allah dengan istilah “Nameless One of a hundred names”), namun mereka berdoa kepada satu Allah dan Bapa dari semua. Masonry mengajarkan bahwa G.A.O.T.U. (Great Architect of the Universe / Perancang Agung Alam Semesta), adalah Allah yang benar di alam semesta ini. G.A.O.T.U merupakan perwakilan dari semua dewa, dari semua agama.
Penyembahan yang mereka lakukan kepada "Nameless One" sangatlah bertentangan dengan kebenaran Alkitab yang kita imani.
Filipi
2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Artinya seorang Kristen yang menyembah allah lain disamping Allah didalam nama Yesus Kristus telah jatuh ke dalam penyembahan berhala.
Yesus bukanlah TUHAN dan Juruselamat
Tidak ada kemutlakan dalam Yesus Kristus ataupun mengenai Allah Tritunggal (Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus). Oleh karena itu, tidak ada doktrin mengenai keilahian Yesus Kristus. Karenanya, jika ada orang yang berdoa dengan menyebut nama Yesus, orang tersebut tidak akan dianggap lagi sebagai pengikut aliran Freemason. Jika ada yang menyatakan kalau Yesus adalah satu-satunya jalan kepada Allah, maka ia otomatis akan dituding menentang prinsip toleransi. Nama Yesus telah dihilangkan dari ayat-ayat Alkitab yang digunakan dalam ritual Masonik. Yesus hanya dianggap selevel dengan tokoh agama lainnya.
Melalui simbol dan lambang, Freemason mengajarkan bahwa manusia tidak berdosa. Manusia hanyalah bersifat “kasar dan pada dasarnya tidak sempurna.” Manusia dapat memperbaiki karakter dan perilakunya dengan berbagai cara, termasuk dengan cara bersedekah, hidup saleh, dan menjadi relawan dalam berbagai kegiatan sosial. Manusia memiliki kemampuan untuk berubah, dari yang “tidak sempurna” menjadi “sempurna.” Moral dan spiritual bergantung pada usaha manusia itu sendiri.
Proses bergabung dengan aliran ini memaksa seseorang mengabaikan Yesus Kristus sebagai Allah dan Juru Selamat. Menurut Freemasonry, seseorang bisa diselamatkan dan masuk surga melalui perbuatan baiknya dan pengembangan kepribadiannya sendiri.
Sinkritisme
Dalam pandangan para Mason, Alkitab hanyalah salah satu dari beberapa "jenis Hukum Agama,” yang kesemuanya dianggap sama pentingnya dalam aliran Freemasonry. Alkitab hanyalah sebuah buku yang penting, terutama bagi anggota mereka yang mengaku sebagai orang Kristen, seperti halnya Al-Qur’an bagi orang Muslim. Alkitab tidak dianggap sebagai satu-satunya Firman Allah, juga tidak dianggap sebagai satu-satunya pewahyuan dari Allah mengenai diri-Nya sendiri kepada umat manusia. Alkitab hanya dianggap sebagai salah satu kitab suci agama. Alkitab dianggap sebagai panduan yang baik bagi moralitas. Alkitab digunakan terutama sebagai simbol bagi kehendak Allah, yang juga dapat diketahui melalui kitab suci agama lain, seperti Al-Qur’an ataupun Weda.
Ini berarti bahwa pandangan Masons melawan kebenaran iman Kristen dan umat Kristus tidak mengimani apa yang diimani oleh penganut agama lain.
Rasul Petrus menghubungkan pesan-pesan para nabi dalam PL dengan pesan-pesannya sendiri dan rasul-rasul lainnya dalam PB di 2 Petrus 3:2: "Supaya kamu mengingat akan perkataan yang dahulu telah diucapkan oleh nabi-nabi kudus dan mengingat akan perintah Tuhan dan Juruselamat yang telah disampaikan oleh rasul-rasulmu kepadamu". Alkitab menjaga kesatuan oknum Kristus sebagai pembuktian kebenaran yang menyatakan Dia kepada dunia. Kebenaran hakiki ini tidak ada di dalam Alquran, Weda dan kitab-kitab lain.
Perancang Agung Alam Semesta
Semua anggota harus percaya pada allah. Mereka menganggap meski agamanya berbeda (Kristen, Yahudi, Islam, dll), tetapi mereka menyembah Allah yang sama, hanya penyebutan namanya saja yang berbeda. Freemasonry mengajak orang dari semua agama untuk percaya bahwa, bahkan jika mereka menggunakan nama yang berbeda-beda untuk merujuk pada ‘Tuhan’ (mereka menyebut nama Allah dengan istilah “Nameless One of a hundred names”), namun mereka berdoa kepada satu Allah dan Bapa dari semua. Masonry mengajarkan bahwa G.A.O.T.U. (Great Architect of the Universe / Perancang Agung Alam Semesta), adalah Allah yang benar di alam semesta ini. G.A.O.T.U merupakan perwakilan dari semua dewa, dari semua agama.
Penyembahan yang mereka lakukan kepada "Nameless One" sangatlah bertentangan dengan kebenaran Alkitab yang kita imani.
Filipi
2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Artinya seorang Kristen yang menyembah allah lain disamping Allah didalam nama Yesus Kristus telah jatuh ke dalam penyembahan berhala.
Yesus bukanlah TUHAN dan Juruselamat
Tidak ada kemutlakan dalam Yesus Kristus ataupun mengenai Allah Tritunggal (Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus). Oleh karena itu, tidak ada doktrin mengenai keilahian Yesus Kristus. Karenanya, jika ada orang yang berdoa dengan menyebut nama Yesus, orang tersebut tidak akan dianggap lagi sebagai pengikut aliran Freemason. Jika ada yang menyatakan kalau Yesus adalah satu-satunya jalan kepada Allah, maka ia otomatis akan dituding menentang prinsip toleransi. Nama Yesus telah dihilangkan dari ayat-ayat Alkitab yang digunakan dalam ritual Masonik. Yesus hanya dianggap selevel dengan tokoh agama lainnya.
Melalui simbol dan lambang, Freemason mengajarkan bahwa manusia tidak berdosa. Manusia hanyalah bersifat “kasar dan pada dasarnya tidak sempurna.” Manusia dapat memperbaiki karakter dan perilakunya dengan berbagai cara, termasuk dengan cara bersedekah, hidup saleh, dan menjadi relawan dalam berbagai kegiatan sosial. Manusia memiliki kemampuan untuk berubah, dari yang “tidak sempurna” menjadi “sempurna.” Moral dan spiritual bergantung pada usaha manusia itu sendiri.