Jesus the Living Bread |
Daftar Isi:
- Yesus Memberi Makan 5000 Orang (1-15)
- Roti Hidup (22-59)
Yesus Memberi Makan 5000 Orang (Yohanes 6:1-15)
A. Analisa
Struktural
a) Tema :
Kalimat
Utama : “mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ” (ay 11b)
VIhsou/j kai. euvcaristh,saj die,dwken toi/j avnakeime,noij
alasan kelompok kami
memilih ayat 11b adalah kalimat utama adalah, karena kalimat ini adalah dasar
pokok, inti dan pusat utama teks dalam perikop ini.
euvcaristh,saj : kata partisip aoris
aktif nominatif maskuin tunggal, dalam terjemahan literal yaitu: give thanks (mengucap syukur), render
or return thanks (mengembalikan kemuliaan dengan rasa syukur). Sehingga
sesuai dengan tata bahasanya maka ada makna dalam kata tersebut yaitu selalu mengucap syukur.
Mengucap syukur adalah
kebiasaan orang Yahudi ketika memperoleh berkat dari Tuhan. Mengapa mengucap
syukur? Karena mukjizat yg diberikan Allah kepada mereka.
die,dwken : kata indikatif aoris
aktif orang ketiga maskulin tunggal. Berarti distribute (membagi, menyalurkan,
memasarkan), give (memberikan). kata indikatif dalam teks tersebut
itu menandakan bahwa kejadian tersebut adalah fakta, terlihat, dan nyata,
ditambah lagi ada bentuk waktu aoris berarti kata kerja membagikan tersebut
memiliki makna tersirat bahwa hal itu terjadi terus menerus. Sehingga pembagian
roti yang dilakukan Yesus terjadi pelipatan ganda ketika ia sedang
mendistribusikan makanan yang dibagikan Yesus. Sehingga terjemahan yang cukup
akurat didalam teks “diedoken” adalah membagikan yang melipatgandakan. Akan
tetapi makna gramatikal tersebut hanya terjadi dalam konteks ketika Yesus yang
melakukannya. Itulah sebabnya kata ganti orang yang digunakan dalam teks
tersebut adalah orang ketiga maskulin tunggal.
B. Analisis Teks
Ay 1-4:
1) Ay 1: ‘danau Galilea, yaitu
danau Tiberias’.
Danau ini namanya banyak:
· Luk 5:1 - ‘danau Genesaret’.
· Mat 4:18 / Mark 1:16 -
‘danau Galilea’.
Kitab Suci bahasa Inggris tidak menggunakan istilah ‘danau’, tetapi ‘laut’
(sea).
2) Ay 2 menunjukkan bahwa orang
banyak itu ikut Yesus karena melihat mujijat. Kalau setelah itu mereka
betul-betul percaya kepada Yesus, itu tentu tidak apa-apa. Tetapi kalau mereka
terus ikut Yesus hanya karena mujijatNya, ini salah.
Penerapan:
-
Kalau saudara mengikut Yesus karena mengalami
mujijat / kesembuhan ilahi, maka renungkan sekarang: apakah saudara sekarang
betul-betul sudah percaya kepada Yesus, atau sampai sekarang saudara mengikut Yesus
hanya karena mujijat?
-
Kalau saudara berjumpa dengan orang yang karena
mengalami kesembuhan / mujijat, lalu ikut Tuhan, selidikilah apakah orang itu
sekarang sudah betul-betul percaya Yesus atau tidak. Kalau tidak, beritakanlah
Injil kepada Dia, supaya Dia betul-betul percaya kepada Yesus.
3) Ay 4:
a) Ada
beberapa penafsir yang mengatakan bahwa ini Paskah satu-satunya dimana Kristus
tidak pergi ke Yerusalem, karena adanya permusuhan dari orang-orang Yahudi.
Tetapi ay 4 ini tidak secara explicit menyatakan
bahwa Kristus tidak pergi ke Yerusalem dalam Paskah itu, dan karenanya hal itu
tidak bisa dipastikan.
b) Ay 4:
‘Paskah, hari raya orang Yahudi’.
Penjelasan tentang Paskah ini menunjukkan bahwa Yohanes menulis untuk orang
non Yahudi, karena untuk orang Yahudi tentu saja penjelasan seperti itu tidak
dibutuhkan.
Ay 5-9:
1) Ay 5:
a) Kalau
dilihat dalam Injil Yohanes, maka Kristus hanya mempersoalkan makanan mereka.
Tetapi kalau kita melihat dalam Injil Markus, maka sebelum Yesus mempersoalkan
makanan mereka dikatakan bahwa Ia berbelaskasihan kepada orang banyak itu
karena mereka seperti domba yang tidak bergembala. Karena itu Yesus lalu
mengajar mereka (Mark 6:34). Setelah itu, barulah Yesus mempersoalkan makanan
mereka.
Ini mengajar kita beberapa hal:
-
Yesus berbelaskasihan melihat orang banyak itu
karena mereka seperti domba yang tidak bergembala. Karena itu Ia menjadi
gembala bagi mereka dan ini Ia lakukan dengan mengajar Firman Tuhan kepada
mereka! Jadi haruslah disimpulkan bahwa pengajaran Firman Tuhan adalah faktor
yang paling utama dalam penggembalaan!
-
Yesus mementingkan pengajaran Firman Tuhan dari
pada memberi mereka makan. Ini menunjukkan bahwa rohani harus lebih
dipentingkan dari jasmani! Memang ini ada perkecualiannya, yaitu dalam keadaan
darurat. Misalnya kalau kita berjumpa dengan orang kafir yang hampir mati
kelaparan, maka tentu kita tidak bisa memberitakan Injil dahulu dan baru
sesudah itu memberinya makan. Tetapi dalam situasi dan kondisi yang normal,
kita harus mendahulukan hal rohani! Apakah saudara mengutamakan kerohanian
saudara dari pada jasmani saudara? Bagaimana bagi anak-anak saudara; apakah
saudara hanya memenuhi kebutuhan jasmaninya, atau apakah saudara sangat
mementingkan kerohaniannya? Saudara boleh jadi mati-matian mencari sekolah
yang baik / terbaik untuk anak-anak saudara, tetapi apakah saudara mencari
gereja / sekolah minggu yang baik / terbaik untuk mereka?
-
Sekalipun rohani lebih penting dari jasmani, tetapi
jasmani juga harus diperhatikan! Kalau saudara adalah orang yang hanya
memperhatikan rohani, tetapi mengabaikan jasmani / kesehatan saudara, maka
perhatikan bahwa setelah Kristus mengajar orang banyak itu, Ia memperhatikan
dan memberikan kebutuhan jasmani mereka! Karena itu, jangan mengabaikan jasmani
/ tubuh saudara, tetapi jagalah sebaik-baiknya dalam hal makanan, istirahat,
obat / vitamin, dan bahkan olah raga!
b) Untuk orang-orang yang ikut
Yesus musiman seperti ini saja (bdk. ay 66 - mereka meninggalkan Yesus), Yesus
memperhatikan dan memberikan kebutuhan jasmaninya. Apalagi kalau kita ikut Dia
dengan sungguh-sungguh! Karena itu, kalau saudara adalah orang kristen yang
sejati, janganlah takut / kuatir kalau Tuhan tidak mencukupi kebutuhan hidup
saudara (bdk. Mat 6:25-34).
2) Ay 6:
a) ‘Untuk
mencobai dia’.
Ini harus diartikan ‘untuk menguji dia’.
b) ‘Ia
sendiri tahu apa yang hendak dilakukanNya’.
Pada saat bagi kita jalan sudah buntu dan kita tak tahu apa yang harus kita
lakukan, Tuhan tahu apa yang hendak dilakukanNya. Karena itu, sekalipun hidup
saudara penuh dengan problem, dan rasanya tidak ada jalan keluar, tetaplah
berharap kepadaNya.
3) Ay 7-9:
a) Filipus
berkata bahwa roti seharga 200 dinarpun tidak akan cukup untuk orang sebanyak
itu, sekalipun tiap orang hanya mendapat sepotong kecil saja (ay 7). 1 dinar
adalah upah buruh kasar dalam 1 hari (Mat 20:2). Karena itu NIV menterjemahkan
“eight months’ wages” (= gaji 8 bulan).
b) Andreas
membawa seorang anak yang mempunyai 5 roti dan 2 ikan, dan ia berkata ‘apa
artinya itu untuk orang sebanyak itu?’ (ay 8-9).
· ‘lima roti jelai dan dua
ikan’.
NASB: five barley loaves and two fish.
NIV: five small barley loaves and two small fish.
* istilah ‘loaves’ sebetulnya
salah, karena roti saat itu bentuknya bundar dan ceper / tipis.
* ikannya memang ikan kecil, semacam ikan sardin
untuk dimakan dengan roti.
Jadi semua ini memang jumlah yang sangat sedikit.
· dalam 2Raja-raja 4:42-44,
Elisa melipatgandakan makanan yang hanya sedikit sehingga cukup untuk 100
orang. Kalau saja Andreas ingat cerita ini, ia mestinya percaya bahwa Kristus
tentu lebih bisa dari Elisa. Rupa-rupanya pada waktu ada Pemahaman Alkitab
tentang 2Raja-raja 4:42-44, Andreas membolos, dan itu menyebabkan ia jatuh
dalam ujian di sini!
Penerapan:
Jangan sedikit-sedikit membolos dari acara Pemahaman Alkitab! Berusahalah
untuk lebih banyak mengisi diri saudara dengan Firman Tuhan, supaya bisa
saudara gunakan pada saat menghadapi ujian Tuhan maupun serangan setan.
c) Baik Filipus maupun Andreas
melihat bahwa tugas / kebutuhan jauh lebih besar dari kemampuan / apa yang ada
pada mereka. Tuhan sering menempatkan anak-anakNya dalam situasi seperti itu
supaya kita bersandar kepadaNya! Bdk. Bil 11:21-23 2Kor 3:5
Fil 4:13.
Tetapi sayang sekali bahwa Filipus dan Andreas bukannya bersandar kepada
Tuhan, tetapi sama-sama bersandar pada logika / matematika!
Logika / matematika bukannya tidak boleh dipakai, dan pada umumnya bahkan
harus dipakai. Misalnya, kalau kita mau mengadakan pesta, kita harus menghitung
jumlah orang yang diundang / akan datang, dan memesan makanan secukupnya.
Tetapi bagaimanapun kita tidak boleh bersandar pada logika / matematika (bdk.
Amsal 3:5). Dalam urusan dengan Tuhan, seringkali matematika menjadi tidak
berlaku!
Misalnya:
· dalam persoalan memberikan
perpuluhan. Dengan tidak memberi perpuluhan hidup kita tidak cukup; tetapi
dengan memberi perpuluhan, malahan bisa menjadi cukup.
· dalam persoalan istirahat
Sabat. Dengan bekerja / belajar pada Sabat, sudah tidak cukup / dapat nilai
jelek, tetapi dengan istirahat pada Sabat malah jadi cukup / dapat nilai baik.
Mengapa hal-hal seperti ini bisa terjadi? Karena adanya faktor berkat
Tuhan!
Ay 10-15:
1) Ay 10-11:
a) ‘mengucap syukur’ (ay 11).
· Kata Yunaninya adalah
EUCHARISTESAS. Dari sini diturunkan kata EUCHARIST, yang menunjuk pada
Perjamuan Kudus. Tetapi apa yang terjadi disini jelas bukan Perjamuan Kudus
karena:
* belum saatnya.
Perjamuan Kudus yang pertama baru diadakan menjelang Yesus disalibkan.
* di sini tidak digunakan anggur.
· Calvin menganggap ini
sebagai dasar bahwa orang kristen harus berdoa sebelum makan. Bdk. 1Tim 4:4-5.
b) “Membagi-bagikannya” (ay 11b)
Yunani menggunakan istilah “die,dwken”, Secara harfiah
diterjemahkan distributed dalam Bahasa Indonesia membagikan, menyebarkan,
menyalurkan, menjalankan. die,dwken toi/j avnakeime,noij o`moi,wj (Yunani), diedoken tois
anakeimenois omoios (BGT), he distributed to the disciples (KJV), He distributed
to those who were seated (NIV), dan membagi-bagikannya kepada mereka (TB).
Beberapa terjemahan diatas memiliki makna yang sama yaitu Yesus sedang
membagi-bagikan, menyalurkan kepada mereka (murid, orang-orang yang duduk).
Kata membagi-bagikannya merupakan kata kerja indikatif aoris aktif, orang ke-3
maskulin tunggal, (kasus aoris menunjukkan peristiwa yang terus berlangsung).
Maka kasus ini menyatakan sesuatu pekerjaan yang benar-benar dilakukan
dilakukan Yesus disana, kasus indikatif menyatakan kata kerja yang nyata.
tampak dituliskan bahwa Yesus membagi-bagikannya roti dan ikan kepada mereka,
hingga semua ikut makan bahkan masih tersisa.
b) Ini harus dianggap sebagai suatu
mujijat.
William Barclay mengatakan bahwa ini bisa dianggap sebagai mujijat. Tetapi
ia berkata bahwa ada kemungkinan yang lain, yaitu:
· Ini adalah sakramen. Tiap orang dapat sedikit, tetapi dikuatkan.
Ini merupakan penafsiran tolol, karena jelas bertentangan dengan:
* adanya kata-kata ‘sebanyak yang
mereka kehendaki’ (ay 11) dan ‘kenyang’ (ay 12).
* adanya sisa 12 bakul (ay 12-13).
· Tiap orang mengeluarkan
bekalnya sendiri-sendiri. Jadi tadinya orang-orang itu takut mengeluarkan
bekalnya, tetapi setelah anak kecil itu mengeluarkan bekalnya dan Yesus
mengubah orang-orang egois itu menjadi murah hati, maka akhirnya semua orang
mengeluarkan bekalnya masing-masing.
Ini juga merupakan penafsiran tolol dan harus ditolak, karena:
* Mark 6:41-42 secara jelas
menunjukkan bahwa 5 roti dan 2 ikan itulah yang oleh Yesus diberikan kepada
murid-muridNya, dan yang lalu dibagikan kepada orang banyak itu. Jelas mereka
tidak makan bekalnya sendiri-sendiri karena mereka tidak membawa bekal.
* Mark 6:52 secara implicit
menunjukkan bahwa ini adalah mujijat, dan Yoh 6:14 secara explicit mengatakan
bahwa ini adalah mujijat. Padahal kalau mereka makan bekalnya sendiri-sendiri,
ini jelas bukan mujijat.
* ini tidak sesuai dengan Mat
16:5-12.
* kalau setiap orang makan
bekalnya sendiri-sendiri, dari mana ada sisa 12 bakul?
Barclay menambahkan bahwa orang yang mempercayai bahwa ini adalah mujijat,
tidak boleh bersikap terlalu kritis terhadap orang yang tidak mempercayai ini
sebagai mujijat. Perlu saudara ingat bahwa ucapan sejenis ini adalah ucapan
khas dari orang-orang sesat, khususnya golongan Liberal. Ucapan seperti ini
menunjukkan seakan-akan mereka begitu bijaksana dan berpandangan luas, padahal
bukan main bodohnya! Jadi, jangan hiraukan ucapan seperti ini!
c) Menanggapi mujijat ini,
Agustinus berkata: Tiap hari Allah melakukan mujijat yang jauh lebih besar
dari pada yang terjadi disini, karena Allah memberi makan seluruh dunia dengan
menciptakan ladang gandum / jagung dari sedikit benih / biji gandum / jagung.
Tetapi orang tidak memperhatikan mujijat ini!
Penerapan:
Banyaklah merenungkan ciptaan Allah / mujijat Allah di sekeliling saudara,
supaya saudara lebih bisa merasakan kebesaran Tuhan.
2) Ay 12-13:
a) Ini mengajar kita untuk tidak
boros sekalipun ada banyak berkat Tuhan. Biasanya orang yang menerima sedikit
berkat Tuhan, akan hidup hemat. Tetapi kalau Tuhan memberikan berkat yang
besar, maka hidupnya mulai jadi boros. Tuhan tidak senang dengan cara hidup
seperti itu!
b) Kelebihan yang 12 bakul itu
hanya rotinya, tidak termasuk ikannya (ay 13
bdk. Mark 6:43).
3) Ay 14-15: reaksi orang banyak.
a) ‘Nabi yang akan datang ke dalam
dunia’ (ay 14).
Bdk. Ul 18:18. Ini tentu menunjuk kepada Mesias, tetapi orang-orang Yahudi
membedakan nabi ini dengan Mesias (Yoh 1:19-21).
b) Mereka mau menjadikan Kristus
raja dunia (ay 15).
· ada sesuatu yang bagus pada diri
mereka dalam hal ini. Mereka, yang hanya berjumlah 5000 orang laki-laki, berani
menjadikan Kristus seorang raja, dan itu berarti memberontak melawan Roma!
Iman, keberanian dan semangat mereka hebat / menggebu-gebu, tetapi sayangnya
pengertian dan iman mereka salah.
Adalah sesuatu yang patut disayangkan bahwa orang yang mempunyai semangat
dan keberanian seperti ini, ternyata mempunyai pengertian dan iman yang salah,
sedangkan orang yang mempunyai iman dan pengertian yang benar, seringkali
justru tidak mempunyai semangat dan keberanian seperti ini!
· mereka mempunyai pengertian yang
salah tentang Mesias, dimana mereka beranggapan bahwa Mesias akan menjadi raja
duniawi yang membebaskan mereka dari Romawi.
Pengertian doktrinal yang salah ini menyebabkan mereka lalu bertindak
salah, yaitu mau memaksa Yesus menjadi raja dunia.
Penerapan:
Karena itu belajar doktrin adalah sesuatu yang penting! Kalau saudara
adalah orang yang tidak senang pelajaran doktrinal, maka saudara adalah orang
yang sangat berpotensi untuk disesatkan. Ingat bahwa 99 % bidat salah / sesat
dalam hal doktrin!
Ay 16-21:
1) Ay 16-17:
Murid-murid berpisah dengan Yesus karena Yesus menyuruh mereka pergi (Mat
14:22). Yesus juga menyuruh orang banyak itu pulang, karena Ia ingin berdoa
seorang diri (Mat 14:23).
Penerapan:
Berapa sering saudara meninggalkan sekumpulan orang (misalnya dalam pesta),
lalu pulang supaya bisa berdoa? Pernahkah menyuruh orang pergi / pulang supaya saudara bisa
berdoa? Atau saudara lebih sungkan kepada manusia dari pada kepada Allah?
Perhatikan bahwa Yesus tidak sungkan kepada semua orang itu.
2) Ay 18: ada badai.
Sekalipun Yesus yang menyuruh mereka untuk menyeberang, itu tidak berarti
semua mesti berjalan mulus / enak. Ternyata pada waktu mereka mentaati perintah
Yesus, mereka mengalami badai!
Tetapi perlu juga saudara ingat bahwa kalau kita mengalami bahaya karena
mentaati Dia, Ia pasti akan menolong kita.
3) Ay 19-21:
a) ‘dua tiga mil’ (ay 19a).
NASB: three or four miles (= 3 atau 4 mil).
NIV: three or three and a half miles (= 3 atau 31/2
mil).
KJV: 25 or 30 furlongs.
Yunani: 25 atau 30 stadia (1 stadium = 1/8 mil).
Jadi sebetulnya mereka sudah berjarak antara 3 1/8 - 3 3/4 mil dari pantai
tempat mereka berangkat.
b) Yesus berjalan di atas air (ay
19b).
Ini jelas adalah mujijat. Kalau tadi matematika tidak berlaku, maka
sekarang fisika tidak berlaku!
Menurut penafsiran william barclay, Ia mengatakan bahwa lebar danau itu
hanya 4 mil, dan itu berarti bahwa pada saat itu perahu murid-murid sudah
hampir sampai ke seberang. Karena itu mereka sebetulnya bukan melihat Yesus
berjalan di atas air, tetapi berjalan di pantai!
Barclay juga berargumentasi sebagai berikut: kata ‘di atas air’ (Inggris:
on the sea / water) dalam ay 19, dalam bahasa Yunaninya adalah Epi Tes
Thalasses. Istilah bahasa Yunani yang persis sama juga digunakan dalam Yoh 21:1
(dalam Kitab Suci Indonesia diterjemahkan ‘di pantai’), dan itu tidak
menunjukkan Yesus menyatakan / menampakkan diri di atas air, tetapi di pantai.
Keberatan / sanggahan terhadap penafsiran Barclay ini:
· kalau melihat Yesus berjalan
di pantai mengapa murid-murid menjadi takut, dan mengira bahwa itu adalah hantu
(Mat 14:26)?
· Mark 6:47 mengatakan bahwa
pada saat itu ‘perahu itu sudah di tengah danau’, bukannya hampir sampai ke
seberang seperti yang dikatakan oleh Barclay.
Ini sesuai dengan penjelasan dari Pulpit Commentary yang mengatakan bahwa
lebar danau itu adalah 6 mil, bukannya 4 mil.
· Konteks Yoh 6:16-21 berbeda
dengan Yoh 21:1-14, dan ini jelas harus mempengaruhi penterjemahan dari istilah
bahasa Yunani Epi Tes Thalasses itu.
Dalam Yoh 6:16-21 mereka jelas sedang berada di tengah laut / danau, dan
karenanya harus diterjemahkan ‘berjalan di atas air’.
Tetapi dalam Yoh 21:1-14 terlihat dengan jelas bahwa Yesus memang
menampakkan diri di pantai, bukan di tengah danau. Ini terlihat dari:
* Yoh 21:4 - ‘di pantai’ [Yunani:
Eis Ton Aigialon; NASB: on the beach (= di pantai); NIV: on the shore (= di
pantai)].
* Yoh 21:9 - ‘di darat’ [Yunani: Eis
Ten Gen; NASB: upon the land (= di darat); NIV: they landed (= mereka
mendarat)].
· Ay 19 mengatakan bahwa Yesus ‘berjalan di atas air mendekati perahu itu’.
Kalau Yesus berjalan di pantai, Ia tidak bisa mendekati perahu itu!
· Kalau pada saat itu Yesus berjalan di pantai, bagaimana dengan Petrus?
Apakah Petrus juga jalan di pantai (Mat 14:28-29)? Kalau demikian bagaimana
mungkin ia bisa tenggelam (Mat 14:30)? Dan bagaimana Yesus menolong Petrus
yang mau tenggelam itu?
· Ay 21 mengatakan bahwa mereka
menaikkan Yesus ke perahu, dan sesudah itu baru mereka sampai ke pantai. Ini
tidak mungkin kalau Yesus berjalan di pantai!
· Ay 22-25 menunjukkan secara jelas
bahwa Yesus menyeberang secara mujijat!
c) Pulpit Commentary memberikan
komentar tentang hal ini sebagai berikut:
“Nothing will keep Christ from his people in their hour of danger (= Tidak
ada sesuatupun yang bisa menghalangi Kristus dari umatNya pada saat mereka
mengalami bahaya).
d) Ay 21:
Ada yang menganggap bahwa ini merupakan mujijat, dimana Kristus lalu
memindahkan seluruh perahu dengan isinya ke darat / tujuan mereka.
Ada juga yang menganggap ini bukan mujijat. Maksudnya adalah: tadi mereka
mendayung dengan susah payah karena ada badai. Tetapi Kristus lalu menghentikan
badai (Mat 14:32 - angin reda), sehingga sekarang dengan cepat mereka bisa
mendayung dan sampai di tujuan.
Catatan:
Kata Yunani yang diterjemahkan ‘seketika’ itu adalah Eutheos, dan kata ini juga dipakai dalam Mark 1:21,29 dan tidak
diartikan sebagai mujijat.
KESIMPULAN
kita
dapat menemukan maknanya yaitu Yesus mau murid-murid melakukan pekerjaan-Nya
didalam kelemahan mereka, didalam situasi krisis. Ia mau murid-murid mengenal
Yesus lebih lagi, Ia mau pengikut-Nya menyerahkan diri mereka didalam kelemahan
mereka (analogi ketersediaan hanya lima roti dan dua ikan). Dalam catatan
Yohanes kata peritntah tersebut dituliskan “Dimanakah kita akan membeli roti?”
(Yoh 6:11), kalimat ini sekejab terdengar aneh, karena apakah mereka memiliki
uang yang sangat banyak pada saat itu?. Nah, perkataan itu juga memiliki tujuan
yang senada yaitu supaya murid-murid belajar mengenal Yesus dan menguji iman
kita disaat krisis. Menurut tafsiran Matthew Henry kalimat tersebut memiliki
tujuan untuk mennguji murid-muridnya terkhususnya Filipus, karena ia yang
bertanya jawab dengan Yesus. Dan Yesus sangat menginginkan untuk bekerjasama
dengan pengikut-Nya. Hal inilah yang tidak terlalu dilihat oleh orang-orang
Kristen, makna didalam suatu pekerjaan Yesus. Murid-murid boleh melihat
mukjizat, namun akan terasa timpang apabila makna utama didalam mukjizat
tersebut tidak diketahui.
Nah,
peristiwa Yesus memberi makan 5000 orang lebih adalah tanda kuasanya, yang
dilakukannya ketika murid-muridnya juga ikut didalam pekerjaan-Nya. Untuk
itulah Yesus juga memberi kita perintah untuk ikut serta, dan disinilah kita
dinamakan mediatornya Allah.
Didalam Yohanes 6:11,dalam bahwa Yunani menggunakan
istilah “die,dwken”, Secara harfiah diterjemahkan distributed dalam Bahasa
Indonesia membagikan, menyebarkan, menyalurkan, menjalankan. die,dwken toi/j
avnakeime,noij o`moi,wj (Yunani), diedoken tois anakeimenois omoios (BGT), he
distributed to the disciples (KJV), He distributed
to those who were seated (NIV), dan membagi-bagikannya kepada mereka (TB).
Beberapa terjemahan diatas memiliki makna yang sama yaitu Yesus sedang
membagi-bagikan, menyalurkan kepada mereka (murid, orang-orang yang duduk). Kata
membagi-bagikannya merupakan kata kerja indikatif aoris aktif, orang ke-3
maskulin tunggal, (kasus aoris menunjukkan peristiwa yang terus berlangsung). Maka
kasus ini menyatakan sesuatu pekerjaan yang benar-benar dilakukan dilakukan
Yesus disana, kasus indikatif menyatakan kata kerja yang nyata. tampak
dituliskan bahwa Yesus membagi-bagikannya roti dan ikan kepada mereka, hingga
semua ikut makan bahkan masih tersisa. Walaupun didalam kisah ini jumlah ke
lima ribu orang itu adalah laki-laki, akan penulis kitab mengatakan bahwa
disamping itu masih ada perempuan dan akan-anak, “yang ikut kira-kira lima ribu
orang laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak.” (Matius 14:21). Dr.
J.T Nielsen yang ditulis dalam buku Drs. J.J De Heer, berjudul Tafsiran Alkitab Injil Matius Pasal 1-22
berkata: “itulah suatu tanda bahwa Yesus mau melayani perempuan dan anak-anak
juga.”[1]
Arti yang
pertama dari mukjizat ini ialah bahwa Yesus bukan memenuhi kebutuhan rohani
saja, melainkan kebutuhan jasmani juga. Orang kristen yang ingin mengikuti
Kristus harus selalu memperhatikan kebutuhan jasmani orang lain.
Disamping
itu cukup jelas juga, bahwa disini Yesus melanjutkan suatu garis dari dalam
Perjanjian Lama. Pada Zaman nabi Elisa dan pada Zaman nabi Musa,, Tuhan telah
memberi makanan secara ajaib (2 Raj. 4:42-44 dan Kel. 16). Didalam Yesus zaman
Elisa dan Musa seakan-akan telah kembali. Perjamuan yang besar di lereng gunung
itu mempunyai suatu arti yang penting lagi. Para penafsir seringkali melukiskan
dunia yang baru (Masehi:kedatangan Yesus) sebagai suatu perjamuan yang besar. Mukjizat ini, yang mulia dan penuh
arti,kadang-kadang disebut “puncak dari pekerjaan Yesus di bagian utara
Palestina.[2]
Akulah Roti Hidup (Yohanes 6:22-59)
a) Tema : “mendapat hidup dalam Yesus”
Kalimat
Utama : “Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan
dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah
daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia." (ayat 51)
Analisis:
evgw, eivmi o` a;rtoj o` zw/n
o` evk tou/ ouvranou/ kataba,j\ eva,n tij fa,gh|
evk tou,tou tou/ a;rtou zh,sei
eivj to.n aivw/na( kai. o` a;rtoj de. o]n evgw. dw,sw
h` sa,rx mou, evstin u`pe.r th/j tou/ ko,smou zwh/jÃ… (BGT)
o` a;rtoj : kata benda nominatif
maskulin tunggal : roti itu
o` zw/n : kata kerja partisip
aktif kala kini nominatif maskulin tunggal : hidup itu, kata partisip merupakan
bagian dari, kesertaan, serta, menyertai daripada
kata benda yang mengikutinya. Artinya didalam roti tersebut ada hidup, dan kata
tersebut masing-masing memiliki artikel o`, sehingga dapat
diterjemahkan. Roti yang hidup itu; roti
yang memberi hidup itu
evk
tou/ ouvranou/ : kata benda dan preposisi genetif, maskulin tunggal
(genetif menyatakan kepemilikan) dan ouvranou diterjemahkan surga. Maka preposisi
ini ditejermahkan yang datang dari surga,
dari surga datang, milik dari surga yang datang.
zh,setai eivj to.n aivw/na : zh,setai (kata indikatif futur
medium diponen orang ke-3 tunggal), kata indikatif menyatakan indikasi yang
nyata, futur menyatakan waktu yang akan datang, maka secara sederhana kata ini
di terjemahkan dia benar-benar akan hidup
Kalimat
Kunci : “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai
hidup yang kekal.” (ayat 47)
avmh.n avmh.n le,gw u`mi/n( o` pisteu,wn e;cei zwh.n
aivw,nion (BGT)
Verily, verily, I say unto you,
He that believeth on me hath everlasting life (KJV)
avmh.n avmh.n (kata tetap yang tidak dapat berubah
bentuknya), secara harfiah diartikan benar. merupakan formula dari kata so let it be dalam liturgi-memiliki
makna yang dalam)
pisteu,wn e;cei (kt. Partisip aktif kala kini, nom,
maskulin tunggal orang ke-3), maka diartikan dia yang percaya memiliki hidup kekal; dia yang memiliki kepercayaan
memiliki hidup kekal.
b) Kata
Kerja :
- Menemukan
: “eu`ro,ntej” had found, find
- Menjawab
: “Apekri,qh: answered, reply
- Mengerjakan
: “poiw/men” do, make
- Makan
: “e;fagon” eat, consume, devour
- Berkata
: “le,gw” generally, say, tell, give expression to orally
- Memberikan
: “de,dwken” give
- Datang
: “evrco,menoj” to come, go
- Diberikan
: “di,dwsi,n” giveth
- Kubuang
:” evkba,lw
e;xw” drive out, throw out, , outside
- Kubangkitkan
: “avnasth,sw” raise it up, raise, erect, bring to life
- Mengutus
: “pe,myaj” sent, send
- Mendengar
: “avkou,saj” heard, Heed, listen to
- Melihat
: “e`w,rake,n” see, catch
sight of, notice,
seen
- Percaya
: “pisteu,wn” believe,
believe in, be convinced of, give credence to
- Mempunyai
: “e;cei” hath, have, hold
- Bertengkar
: “Ema,conto,” ma,comai, fight, strove
- Minum
: “pi,hte” drink
- Mengutus
: “avpe,steile,n” send, send away or out
- Mengajar
: “dida,skwn” teach, taught
- Turun
: “katabai,nwn” cometh down
-
c) Kata
sifat/respon:
- Kenyang
: “evcorta,sqhte” feed, fill,
satisfy;
- Binasa
: “avpollume,nhn” perisheth, destroy, ruin, kill
- Bertahan
: “me,nousan” endureth, Continue, abide, stay, permanent
- hidup
yang kekal : “aivw,nion”
everlasting life, eternal,
everlasting: without beginning
- Percaya
: “pisteu,wn” believe,
believe in, be convinced of, give credence to
- Benar
: “avlhqino,n” true,
dependable,
- Turun
: “katabai,nwn” cometh down
- Senantiasa
: “pa,ntote” evermore, always, at all times
- tidak
akan lapar : “me ouv mh. peina,sh|”
shall never hunger
- tidak
akan haus : “mh. diyh,sei pw,pote”
hall never thirst
- hilang
: “avpole,sw” destroy, ruin,
kill, be lost,
perish, die
- bersungut-sungutlah
: “goggu,zete” Murmur, grumble, mutter, complain
- telah
mati : “avpe,qanon” are dead, of physical
death
d) Kata
Benda:
- Makanan
: “brw/sin” meat, As a general term for consuming
- Meterai
: “evsfra,gisen” sealed, seal
- Pekerjaan:
“e;rga” works, deed, action
- Manna
: “ma,nna”, manna
- Roti
: “Arton” bread, loaf (of bread)
- Roti
hidup : “a;rtoj th/j zwh/j” bread of life
- Pengajaran
: “maqw.n” learned, learn
e) Kata-kata
penting:
- Bekerjalah
: “evrga,zesqe” accomplish,
carry out
- Hidup
kekal : “aivw,nion”
everlasting life, eternal, everlasting:
without beginning
- Akhir
zaman : “th/| evsca,th| h`me,ra”
the last day, the end of day
- Makan
dan minum
- Membangkitkan
:” avnasth,sw” aise, erect,
raise up,
Of the dead raise (up), bring to life (futur aktif 1st tunggal)
- Hidup
: “zwh.n” life
f) Kata
yang berulang-ulang
- Hidup
kekal
- Roti
- Roti
hidup
- Bangkit
g) Struktur
Kisah:
- Orang
banyak mencari Yesus (22-24)
- Orang
banyak menemukan Yesus (25)
- Yesus
menjelaskan perihal makanan jasmani (roti) dan rohani (makanan hidup kekal)
(26-27)
- Orang
banyak dan Yesus tanya jawab mengenai cara melaksanakan pekerjaan yang
dikehendaki Allah (28-29)
- Orang
banyak dan Yesus tanya jawab mengenai roti yang diberikan Musa dan roti hidup
(30-33)
- Orang
banyak meminta roti itu dari Yesus (34)
- Yesus
mengaku ia adalah roti hidup itu sama seperti ketika roti yang turun dari sorga
(35-40 dan 48-51)
- Orang
Yahudi tidak percaya karena Yesus adalah anak manusia (41-43)
- Yesus
menceritakan tentang keberadaan-Nya (44-47)
- Respon
orang-orang Yahudi yang tidak mengerti perkataan Yesus mengenai hidup kekal
apabila manusia memakan darah dan daging-Nya (52-59)
Garis Besar:
B. Strutur
Narasi
Tokoh :
1. Yesus
(di seberang laut; roti hidup; pemberi hidup kekal)
2. orang
banyak (yang telah makan roti dan bertanya tentang roti hidup)
3. orang
Yahudi (yang bersungut-sungut karena pengakuan Yesus)
Pemikiran teologinya:
- Roti
Hidup: roti hidup bukanlah roti yang disebut manna pada masa bangsa Israel di
padang gurun yang diberikan ketika mereka lapar secara jasmani. Tetapi roti
hidup adalah Yesus itu sendiri; orang yang ingin tidak lapar dan haus secara
rohani datanglah kepada Yesus.
- Barang
siapa tidak makan daging dan minum darah Anak manusia tidak akan memiliki
hidup, tetapi barang siapa yang makan dan minum darah dan daging tersebut akan memiliki
hidup kekal
C. Analisis
Teks
a) Motivasi
yang salah dalam mencari Yesus (25-26)
Dalam
teks ini, orang banyak menyapa Yesus dengan berkata: “Rabi, bilamana Engkau
tiba disini?
Namun
Yesus menegur mereka karena hati mereka terpusat pada hal-hal jasmani.
Makna:
mencari Yesus itu baik, tetapi jika motivasi tidak benar maka mencari Yesus pun
tidak baik.
b) Yesus
menawarkan hidup yang kekal (27-31)
Kata
“bekerjalah” disana adalah himbauan kepada mereka supaya mereka tidak terpusat
kepada hal-hal jasmani, namun Yesus mengarahkan mereka supaya mereka memperoleh
hidup yang kekal. Dan pekerjaan yang di maksudkan Yesus adalah bukan pekerjaan
manusia melainkan iman!
c) Roti
hidup berasal dari sorga (32-34)
Semula
Yesus memakai perfect tense (dulu
memberikan), tetapi Dia langsung beralih memakai present tense (sedang memberikan). Dengan demikian dia sudah
mengalihkan pokok pembicaraan dari hal tanda kepada diri-Nya sendiri. Di ayat
33 ada dua unsur baru yang terliaht dalam ayat tersebut. Pertama, Tuhan Yesus
tidak hanya menyediakan roti yang dari
Allah. Tetapi Dia sendiri adalah roti.
Kedua, tidak hanya umat Israel yang boleh menerima roti itu, tetapi seluruh dunia juga. Kata hidup yang dipakai Yesus
dimaksudkan kepada kehidupan Allah yang disediakan bagi umat manusia.
d) Yesus
sebagai roti hidup (35-48)
Garis
besar ini diawali (ayat 35) dan diakhiri (48) dengan kata “Akulah roti hidup”.
Dimana ke 13 ayat ini berisikan menjelaskan daripada preposisi ini. Dan didalam
preposisi ini ada beberapa hal yang dibahas disini yaitu:
- Yesus
menjadi roti hidup oleh kehendak Bapa (38) dan kehendak Yesus untuk
membangkitkan orang percaya (40)
- Orang
Yahudi tidak mengerti dan tidak pecaya bahwa Yesus sebagai roti hidup (41-43)
- Mengenai
manusia harus diperanakkan bukan dengan darah dan daging, bukan jasmani oleh
keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah (44)
e) Perbedaan
roti jasmani dan rohani (49-51)
Yesus
menjelaskan bahwa roti (manna) yang dimakan oleh nenek monyang orang Israel
adalah roti jasmani dan bukan untuk hidup kekal. Tetapi Yesuslah roti rohani
yang memberikan hidup kekal
f) Makan
daging dan minum darah Yesus memberi hidup kekal (52-29)
Kata
Yesus jikalau kami tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu
tidak mempunyai hidup. Artinya ketersediaan orang banyaklah apakah ia mau
percaya atau tidak mengenai darah dan daging Yesus.
Kata
Yesus kita harus “makan daging-Nya dan minum darah-Nya”, artinya kita harus
memakan Yesus (56) untuk mendapatkan hidup selama-lamanya.
Namun
ini bukanlah arti secara harfiah, akan tetapi ada makna di dalam konteks ini,
yaitu makna yang paling dalam mengenai semua ini adalah.
“Bapa
mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak
mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri. Tetapi kita tidak seorangpun yang
mempunyai hidup dalam diri kita sendiri.”—sehingga kita harus datang kepapa
Tuhan Yesus dengan iman, sehingga kita akan memiliki hidup bagi diri kita
sendiri yang bersifat kekal.
Pembahasan
Lanjutan:
- Apakah
nats ini ada hubungannya dengan perjamuan kudus?
Tools:- Alkitab
- Kamus Inggris-Indonesia
- Lexicon
- Bible Work 7 version
Posting Komentar