
Pasti Anda tahu tentang golongan yang satu ini bukan? mereka beribadah pada hari sabtu yang mereka sebut sebagai sabath. Salah satu ciri khas golongan adventis adalah hari sabat: hari yang khusus untuk beribadah, dan hari itu tidaklah hari untuk bekerja atau berkarir bagi mereka.
Mereka menganut pola makan dan pola hidup dengan berpatok dari Perjanjian Lama, jadi mereka mirip dengan cara hidup orang-orang jaman PL, Yahudi.
Namun ada hal yang cukup kontroversi diantara umat-umat kristen dari berbagai golongan yang mencoba melakukan konfrontasi terhadap ajaran adventis. Mereka menekankan ajaran dari PL namun juga mencoba untuk menubuatkan kedatangan Yesus, benarkah ajaran ini?
Bagi Anda yang stay dalam aliran Protestan yang didalamnya Injili, Calvinis, Reformed, Wesleyan, Lutheran tidak perlu ditanya Anda sudah melakukan lampu merah untuk menolak doktrin seperti ini, automatically without thingking a long.
Begini, sedikit cuplikan dari Makalah 930: Sejarah aliran Adventis (yang artinya menantikan kedatangan Tuhan Yesus) dapat dibagi dalam 4 fase perkembangan, yaitu sekitar tokoh:
#1 William Miller (lahir 1782) yang meramalkan Yesus Datang Kembali (Advent) pada tahun 1843, dan kemudian diundur tanggal 22 Oktober 1944;
#2 Hiram Edson, yang meneruskan ajaran Miller dan percaya bahwa Yesus tidak ke bumi tahun 1844 tetapi Memasuki Ruang Mahasuci Bait Allah Surgawi;
#3 Joseph Bates, menekankan ajaran Hari Sabat dan kehidupan yang suci karena tubuh manusia adalah Bait Allah;
#4 Ellen Gould White, melanjutkan kepercayaan ketiga pendahulunya dan percaya bahwa Yesus masuk ke ruang mahasicu Bait Allah Surgawi dan menekankan Sabat & Hidup Suci.
Sama halnya bidat & sekte abad ke-19 lainnya, William Miller sangat tekun mempelajari Alkitab, namun lebih tertarik pada nubuat-nubuat yang ada dalam kitab Daniel dan Wahyu dan kemudian melakukan perhitungan untuk menentukan bilamana hari kiamat akan datang. Di tahun 1931 Miller merasa mendapat ilham roh untuk memploklamirkan bahwa kedatangan Yesus keduakali akan digenapi tahun 1843.
Dalam situasi gejolak era industri di Amerika yang memakan banyak korban, kotbah akhir zaman sangat menarik banyak pengikut, namun karena pada tahun itu tidak terjadi apa-apa banyak juga yang kemudian kecewa. Ellen Gould White melanjutkan ramalan-ramalam Miller dan mengikuti ajaran Hiram Edson menafsirkan bahwa Yesus pada tahun 1844 memasuki Ruang Mahasici Bait Surgawi dan menambahkan dengan ajaran Sabat dari Joseph Bates, itulah sebabnya kemudian aliran ini disebutAdvent Hari ke Tujuh, dan menganggap bahwa merayakan hari Minggu adalah karangan Paus.
Merayakan Sabat kemudian menjadi ajaran sentral aliran ini dan menyiapkan mereka yang mematuhinya menjadi bagian dari 144.000 umat pilihan, dan berdasarkan Wahyu 14:6-11 mengenai tiga amanat malaikat, mereka menekankan ajaran menuju kedatangan Tuhan Yesus yang kedua-kali. Harapan akan akhir zaman merupakan tujuan utama ajaran Adventis.
Mrs. White juga tetap mempercayai perhitungan Miller dan sekalipun pada tahun 1843 kedatangan Yesus tidak terjadi, keyakinan perhitungan itu masih teguh dipegang namun dianggap terjadi pengunduran setahun dan terjadi pada tahun 1844, namun tahun inipun tidak terjadi apa-apa.
Orang Advent memegang Perjanjian Lama khususnya soal penekanan Sabat dan Taurat, dan sangat mementingkan kitab-kitab yang berisi nubuat. Tafisran Mrs. White mengenai akhir zaman dan ajaran lainnya ditulisnya dalam Testimonies yang dianggap memiliki otoritas sama bahkan lebih dari Alkitab. Alkitab Adventis adalah Alkitab Kristen, namun diberi suplemen berupa buku penafsiran yang diakui gereja Advent yang umumnya didasarkan pada ajaran dalam Testimonies.
Pengikut Adventis sangat menekankan kehidupan yang suci, menjauhi kemewahan, dan vegetarian, dan mereka sangat aktif sekali menjalankan pelayanan melalui literatur.
Sekalipun mengakui Yesus sebagai Juruselamat satu-satunya, Adventis menekankan Testimonies disamping Alkitab dan menjalankan syariat Taurat, dan juga mengkultuskan tokoh-tokoh mereka sebagai nabi. Pada beberapa dasawarsa terakhir abad ke-20, banyak tokoh Adventis lebih mengarah kembali pada keyakinan Injili, itulah sebabnya Adventisme sekarang banyak ikut dalam persekutuan-persekutuan Kristen yang luas.
Just Info: *) Makalah 930 pernah disampaikan dalam Seminar dua hari bertema "Faham-faham Yang Menyesatkan Gereja" di gereja GPIB Jemaat Martin Luther,
Jakarta, pada tanggal 10-11 Maret 2006.
seperti yang sudah di singgung pertama kali diatas ciri khas Kaum Adventis adalah beribadah hari Sabtu sebagai "sabat". Ellen G. White menyatakan bahwa mereka yang beribadah pada hari Minggu adalah pengikut setan.
THE GREAT CONTROVERSY, BETWEEN CHRIST AND HIS ANGELS, AND SATAN AND HIS ANGELS
semua makalah tersebut bertuliskan sebanyak 41 Bab ('Charter') dengan total ayat 2399.
Berikut ungkapan Ellen G. White mengenai hal ini.
dalam Chapter 18: Mystery of Iniquity
1114 He led on his representatives to attempt to change the Sabbath, and alter the only commandment of the ten which brings to view the true God, the maker of the heavens and the earth.
1115 Satan presented before them the glorious resurrection of Jesus, and told them that by his rising on the first day of the week, he changed the Sabbath from the seventh to the first day of the week.
1116 Thus Satan used the resurrection to serve his purpose.
1117 He and his angels rejoiced that the errors they had prepared took so well with the professed friends of Christ.
dan juga dalam artikel yang lain berjudul "A Word to the "Little Flock" tahun 1883, ia menulis begini:
I saw all that "would not receive the mark of the Beast, and of his Image, in their foreheads or in their hands," could not buy or sell.
I saw that the number (666) of the Image Beast was made up;
and that it was the beast that changed the Sabbath, and the Image Beast had followed on after, and kept the Pope's, and not God's Sabbath. And all we were required to do, was to give up God's Sabbath, and keep the Pope's, and then we should have the mark of the Beast, and of his Image.
Whats your comment about that?
Anda boleh memberikan tanggapan dibawah, dan jika Anda tidak malas baca berikut komentar-komentar pengunjung mengenai kaum Adventis..
Dari: Manusia Biasa Saja
Dari yg saya ketahui mengenai Advent Hari ke-7, maka intisari dari pengajarannya yg diperoleh dari sejumlah kutipan resminya antara lain:
- Sumber otoritas adalah Alkitab (+ pengajaran Ellen G. White)
Secara resmi dan literal memang SDA tidak mnganggap pengajaran Ellen G. White sejajar atau melampaui Alkitab, tapi ada beberapa kutipan di bawah ini yg patut kita simak:
We believe that in this brief prophetic picture the Revelator is describing the Seventh-day Adventist Church, which not only keeps "the commandments of God" but has "the testimony of Jesus Christ," which is "the spirit of prophecy" (Revelation 19:10).
In the life and ministry of Ellen G White (1827-1915), we see God's promise fulfilled to provide the remnant church with the "spirit of prophecy." Although Ellen G White did not claim the title "prophet," we believe she did the work of a prophet, and more. She said: "My commission embraces the work of a prophet, but it does not end there" (Selected Messages, Book One, p 36); "If others call me by that name [prophetess], I have no controversy with them" (ibid., p 34); "My work includes much more than this name signifies. I regard myself as a messenger, entrusted by the Lord with messages for His people" (ibid., p 36).
We consider the biblical canon closed. However, we also believe, as did Ellen G White's contemporaries, that her writings carry divine authority, both for godly living and for doctrine. Therefore, we recommend:
1) That as a church we seek the power of the Holy Spirit to apply to our lives more fully the inspired counsel contained in the writings of Ellen G White, and
2) That we make increased efforts to publish and circulate these writings throughout the world.
Kutipan lain:
"That we reaffirm our abiding confidence in the Testimonies of Sister White to the church, as the teaching of the Spirit of God." (SDA Year Book for 1914, p.253).
"Our position on the Testimonies is like the keystone to the arch. Take that out, and there is no logical stopping place till all the special truths of the message are gone. Nothing is surer than this, that the message and the visions (of Mrs. White) belong together, and stand or fall together." (Review and Herald Supplement, August 14, 1883).
"The Spirit of Prophecy (Mrs. White's writings) is a fundamental part of this message. Since the rise of this message, this denomination has believed in the Spirit of Prophecy. We have preached it as widely as we have the Sabbath and other kindred truths, and believe it as thoroughly. To us it makes a vast difference whether one whom we have regarded from the rise of this message as being endowed with the prophetic gift, is a prophet of God, or whether she is not." (A Statement by the General Conference Committee, May, 1906, pp.10,86).
"It is from the standpoint of the light that has come through the Spirit of Prophecy, (Mrs. White's writings), that the question will be considered, believing as we do that the Spirit of Prophecy is the only infallible interpreter of Bible principles, since it is Christ through this agency giving the real meaning of His words." (G.A. Irwin, The Mark Of The Beast, p.1)
"When I went to Colorado, I wrote many pages to be read at your camp meeting. God was speaking through clay. You might say this communication was only a letter. Yes, it was a letter, but prompted by the Spirit of God, to bring before your minds things that had been shown me. In these letters which I write, I am presenting to you that which the Lord has presented to me. I do not write one article in the paper expressing merely my own ideas. They are what God has opened before me in vision - the precious rays of light shining from the throne." (Ellen G. WHite, Testimonies, Volume 5, pp.63-67).
"If you had made God's word your study, with a desire to reach the Bible standard and attain to Christian perfection, you would not have needed the ‘Testimonies’." (Ellen G. White, Testimonies, Volume 5, p.605).
Ellen G. White dalam beberapa pengajarannya telah menyusun doktrin baru yg tidak tercakup di Alkitab.
Ia juga mengklaim bahwa siapapun yang menolak pengajarannya (pewahyuannya) berarti berlawanan dengan ROH KUDUS.
Kaum Karismatik memang masih berpendapat bahwa jabatan nabi tetap berlaku hingga saat ini. Tapi pengajaran dari para 'nabi' ini tidak boleh melampaui pengajaran Alkitab, apalagi menjadikan suatu doktrin keselamatan baru.
Pernyataan Ellen G. White dengan 'Spirit of Prophecy' yang 'dimilikinya' telah terbukti tidak tepat beberapa kali, tetapi ia masih dianggap sebagai 'nabi' dengan 'Roh Nubuat'.
Pada awalnya Ellen G. White menubuatkan kedatangan Yesus kedua kali pada tahun 1800-an, tetapi setelah tidak terjadi, ia kemudian mengajarkan doktrin 'Investigative Judgment' yg secara kontekstual tidak Alkitabiah.
Dengan kondisi semacam itu, sudah seharusnya pengajarannya terkemudian tidak dianggap lagi 'authoritative' apalagi 'infallible'.
- Salvation adalah iman pada Yesus Kristus dan dibuktikan oleh ketaatan melakukan Hukum.
Tidak ada seorang pun yang bisa memastikan dirinya sudah selamat karena masih perlu membuktikan iman dengan melakukan Hukum selama masih hidup di bumi
Dalam konteks ketaatan pada hukum, SDA mengenal konsep Investigative judgement (1844) dimana Yesus Kristus menghakimi berdasarkan ketaatan pada Hukum dan mereka yang terbukti taat akan mengalami kuasa penebusan darah Kristus.
Investigative judgment berasal dari penafsiran Ellen G. White setelah ramalan kedatangan kedua tidak menjadi kenyataan.
Ia kemudian mengatakan bahwa pada tahun 1844 Yesus Kristus memasuki Ruang Maha Kudus untuk menyelesaikan tugas akhir penebusanNya.
Artinya : Penebusan Allah belum selesai saat kematian Yesus di kayu salib.
Pada saat investigative judgment, riwayat hidup manusia 'yang sudah percaya kepada Kristus' akan diteliti. Dasar penyelidikannya adalah 'perbuatan' manusia. Apabila dari hasil penyelidikannya ditemukan kecacatan perilaku berdasarkan Hukum, maka dosa tidak akan dicoret (blotted-out) dari orang ini. Tetapi bila hidupnya ditemukan selaras dengan Hukum, maka dosanya akan dicoret dari orang ini melalui penebusan darah Yesus.
Investigative judgment adalah proses untuk orang-orang percaya, bukan untuk orang-orang tidak percaya dan merupakan proses untuk menilai kelayakan seseorang untuk memasuki Kerajaan Kekal berdasarkan perbuatannya selama berada di bumi. Standarnya adalah Hukum.
Proses penebusan Allah barulah selesai setelah lewat tahapan investigative judgement ini.
Semua dosa orang-orang percaya yang telah 'ditebus' Yesus kemudian diletakkan kepada Iblis. Iblis kemudian dihapuskan dari eksistensi sebagai akibat dari 'menanggung dosa manusia'.
Jadi : Iblis tidak disiksa selama-lamanya, tetapi dihapuskan begitu saja / tidak akan ada lagi.
Investigative judgment ini sangat esensial bagi SDA.
Bagi saya, ini bukan sekadar doktrin sampingan tapi menentukan sikap seseorang terhadap keselamatan.
Jika boleh saya sederhanakan, maka Injil (kabar baik) yang disampaikan adalah :
Keselamatan kekal adalah iman pada Yesus Kristus dan keberhasilan melalui tahapan Investigative Judgement, dimana perbuatan manusia setelah menerima Yesus Kristus akan menentukan hasil Investigative Judgment.
Jadi, sebelum seorang mati, ia tidak akan bisa yakin dengan keselamatannya karena ia belum melewati Investigative Judgment dan selama hidupnya di bumi ia akan berusaha memenuhi beragam standar Hukum yang ditetapkan oleh Gereja.
Alkitab menjelaskan :
Gal 5:3-5
Sekali lagi aku katakan kepada setiap orang yang menyunatkan dirinya, bahwa ia wajib melakukan seluruh hukum Taurat.
Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia.
Sebab oleh Roh, dan karena iman, kita menantikan kebenaran yang kita harapkan.
Jika ada satu Hukum Taurat yang diwajibkan (penerapannya dinilai mengandung syarat keselamatan), maka semua isi Hukum Taurat yang lain juga wajib dilaksanakan dan semua pelaksanaannya harus sempurna.
- Dosa-dosa dari mereka yang ditebus akan ditimpakan kepada Iblis sebagai scapegoat (Joint-Sin-Bearer)
- Mereka yang binasa tidak disiksa selama-lamanya di neraka, melainkan merasakan penderitaan selama masih ada bagian tubuh yang tertinggal
- Yesus ketika di bumi mengambil bagian dalam keadaan manusia yang 'berdosa'.
Yesus lahir ke bumi dalam kondisiNya sebagai manusia yang berdosa.
Jika demikian adanya, bisakah Ia menebus dosa manusia sepenuhnya?
Tentu tidak bisa.
Mungkin itulah mengapa masih dibutuhkan Iblis karena ternyata Iblis-lah yang menanggung dosa manusia.
Jikalau Yesus lahir dalam keadaan berdosa,
Apakah Ia adalah Anak Allah saat Ia hidup di bumi?
Tentu bukan.
Berarti Ia hanya manusia biasa saja.
- Gereja yg tidak melakukan Sabat adalah Gereja yg melakukan pelanggaran.
13. Remnant and Its Mission:
The universal church is composed of all who truly believe in Christ, but in the last days, a time of widespread apostasy, a remnant has been called out to keep the commandments of God and the faith of Jesus. This remnant announces the arrival of the judgment hour, proclaims salvation through Christ, and heralds the approach of His second advent. This proclamation is symbolized by the three angels of Revelation 14; it coincides with the work of judgment in heaven and results in a work of repentance and reform on earth. Every believer is called to have a personal part in this worldwide witness. (Rev. 12:17; 14:6-12; 18:1-4; 2 Cor. 5:10; Jude 3, 14; 1 Peter 1:16-19; 2 Peter 3:10-14; Rev. 21:1-14.)
To those who reverence His holy day the Sabbath is a sign that God recognizes them as His chosen people. It is a pledge that He will fulfill to them in His covenant.
As the Sabbath was the sign that distinguished Israel when they came out of Egypt to enter the earthly Canaan, so it is the sign that now distinguishes God's people as the come out from the world to enter the heavenly rest. The Sabbath is a sign of the relationship existing between God and His people, a sign that they honor His law. It distinguishes between His loyal subjects and transgressors.
(Testimonies, Vol. VI, Ellen G. White)
Memang pada masa kini SDA secara luas tidak mengklaim bahwa mereka hanya satu-satunya jemaat Allah yang benar, tetapi mereka adalah 'remnant' yang tetap memelihara Hukum Allah.
Before the final hour of crisis and testing all God's true children - now so widely scattered - will join with us in giving obedience to this message, of which the seventh-day Sabbath is a basic part.
(Questions On Doctrine, 1957)
Dalam sejarah perkembangannya, SDA terlihat tidak konsisten dalam beberapa hal, termasuk ajaran mengenai 'remnant' ini. Di satu sisi, Ellen G. White dengan 'Spirit of Prophecy' mengatakan bahwa Sabat menjadi tanda pemisah antara jemaat Allah yang benar dengan jemaat Allah yang sesat, tapi kini diakui bahwa di luar SDA juga ada jemaat Allah yang lain, namun di akhir jaman, jemaat Allah yang lain itu akan mengikuti juga apa yang menjadi dasar dari SDA, yaitu memelihara Sabat.
Sekian.
Semoga memberkati.